Full width home advertisement

Travel the world

Climb the mountains

Post Page Advertisement [Top]


Ini beberapa Seller yang menginspirasi kami.

1. Novi, Redbox Corner

Siapa sih yang tidak mau mengubah hobi jadi bisnis? Awalnya Bu Novi sempat ragu. Namun setelah mulai berjualan di Tokopedia, toko Redbox Corner miliknya justru bisa jadi sumber penghasilan untuk keluarganya.
“Kami bisa meluangkan banyak waktu mengurus anak sambil berbisnis. Nggak cuma itu, dengan Power Merchant, toko kami bisa mendapatkan banyak transaksi.”
Membangun rumah sekaligus toko mereka adalah mimpi yang ingin diwujudkan Ibu Novi dan suaminya. Mereka juga ingin meluangkan banyak waktu dengan anak tersayang.

2. Ade, Oleh-Oleh Haji

Seller inspiratif selanjutnya adalah Kak Ade yang awalnya seorang programmer, menjadi penjual Oleh-Oleh Haji. Keberaniannya untuk hijrah jadi pebisnis melalui Tokopedia telah membawa berkah sampai bisa mengajak orang tuanya Umrah. Ia juga rutin berbagi tips dengan Seller lain melalui berbagai komunitas. Salah satu tipsnya adalah,
“Sangat penting membuat pembeli menemukan produk kita menggunakan strategi beriklan dengan TopAds.”
Pak Ade masih ingin mengembangkan tokonya hingga luar pulau Jawa, bahkan setelah memiliki cabang di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Sidoarjo. Ia yakin bahwa Tokopedia dapat mewujudkan mimpinya.

3. Darwin, Social Agency Baru

Dari Papua Sampai Korea. Melalui Tokopedia, Kak Darwin, penjual buku di toko Social Agency Baru telah berhasil merambah banyak daerah. 
“Coba maksimalkan fitur seperti TopAds, Wawasan Pasar, dan Statistik Toko. Kata kunci dan deskripsi produk juga penting untuk penjualan.”
Lewat toko Social Agency Baru, Kak Darwin ingin mewujudkan mimpinya untuk mengedukasi masyarakat Yogyakarta melalui buku-buku.

4. Dani, Gantungan Baju

Bermodalkan keberanian besar dengan modal yang minim, Pak Dani mulai mendirikan bisnis online miliknya.
“Kini, toko Gantungan Baju saya udah berhasil menjual ratusan ribu produk di Tokopedia. Alhamdulillah saya bisa membiayai anak & istri saya.”
Setelah mimpi Pak Dani terwujud, selanjutnya ia mau mulai mengembangkan kriya-kriya dengan material kayu bersama teman-temannya di Tasikmalaya.

5. Lucy, Tokokecil

Keadaan anaknya membuat Bu Lucy harus berhenti bekerja kantoran. Namun bukan berarti semangatnya juga ikut terhenti. Ia memutuskan untuk mulai berjualan online dari rumah. Kini Tokokecil miliknya sukses mendapatkan penghasilan besar.
“Tokokecil mendapatkan rata-rata 5 transaksi per hari dan berhasil menjual hingga puluhan ribu produk di Tokopedia.”
Selanjutnya, Ibu Lucy ingin mulai wujudkan mimpi sederhananya. Ia ingin membesarkan keluarganya sambil membesarkan Tokokecil miliknya.

6. Enad, Jelly Playground

Siapa bilang produk analog tidak lagi diminati? Di era digital ini, Kak Enad justru memanfaatkan e-commercesebagai tempat berbisnis fotografi analog dengan toko Jelly Playground. Ia juga rutin membuat event untuk penggemar fotografi analog bernama Lowlight Bazaar.
“Sejauh ini nyaman jualan di Tokopedia karena praktis dan bisa jadi jalur baru buat jualan. Mostly, pemasukan dari Jelly Playground juga dari Tokopedia.”
Setelah mimpi menggelar event rutin untuk penggemar fotografi terwujud, Kak Enad masih ingin mulai lagi dengan membuka toko fisik untuk bisnisnya.

7. Beni, Omah Craft

Siapa sangka tertarikannya untuk memulai jualan online berasal dari pekerjaan awal Kak Beni sebagai pengemas barang. Produk kerajinannya, yang semuanya dibuat oleh pengrajin lokal, sekarang telah dikirim ke seluruh penjuru Indonesia melalui Tokopedia. 
“Saya mulai berwirausaha dari muda, karena itu jualan online sangat berperan penting di perjalanan hidup saya.”
Pak Beni juga mempunyai mimpi untuk dapat merangkul pengrajin di sekitarnya untuk melebarkan sayap mereka ke pasar internasional.

8. Shierren, Toko Mooi

Shierren adalah bukti nyata hobi bisa jadi rezeki. Antusiasme terhadap dunia desain dan handcrafting menjadi langkah awalnya terjun ke dalam bisnis desain selimut. Karena keberhasilannya, Toko Mooi ditawari untuk menjadi Tokopedia Official Store dan mampu meningkatkan penjualannya. 
“Saya sangat senang dengan Tokopedia karena telah mendukung brand lokal untuk terus maju.”
Langkah selanjutnya, Kak Shierren yakin bahwa Toko Mooi bisa menjangkau pasar yang lebih luas lagi.

9. Arin, The Olive House

Meski The Olive House sudah berhasil tembus ke pasar internasional, Arin dulunya sempat ragu untuk memasarkan produknya ke pasar lokal. Setelah mencoba memperkenalkan produknya lewat Tokopedia, ternyata produknya banyak diminati oleh masyarakat Indonesia.
“Pencapaian yang paling saya rasakan setelah berjualan di Tokopedia adalah meningkatnya minat & kecintaan masyarakat terhadap perabotan lokal.”
Sejak jadi Tokopedia Official Store, cita-cita awal Arin agar brand The Olive House makin dikenal dapat terwujud. Ia pun mulai lagi untuk mengembangkan bisnisnya ke produk dapur hingga aksesoris.

10. Lizzie Parra, BLP Beauty

Kecintaannya di bidang kecantikan, kini berbuah kesuksesan. Lizzie Parra, pemilik BLP Beauty ingin menyemangati seluruh wanita agar menjadi versi terbaik dari diri mereka melalui produk kecantikan.
“Setelah tahu Tokopedia memiliki visi pemerataan ekonomi secara digital, kami merasa ini sejalan dengan visi BLP Beauty.”
Menjadi beauty brand yang paling banyak dicari orang dan bisa go international adalah langkah selanjutnya dari Lizzie Parra. Selain itu, ia juga ingin agar BLP bisa menjadi brand kebanggaan Indonesia di luar sana.(sumber: tokopedia)

Bottom Ad [Post Page]